9 Tahap Menulis Artikel yang Baik untuk Website agar Mendapatkan Peringkat 1 di Google
Posted: Mon Dec 02, 2024 9:36 am
Gara-gara semakin populernya dunia blogging, banyak orang yang tertarik untuk membuat artikel.
Membuat artikel itu sepertinya gampang…
…tinggal ngetik.
Tapi jangan anggap remeh.
Membuat artikel yang menarik itu tidak mudah.
Apalagi untuk website!
Website beda dengan buku. Saat orang-orang browsing website, mereka biasanya tidak suka baca artikel yang terlalu panjang.
Inilah masalah terbesar dari pemilik website dan blog.
Sudah capek-capek bikin artikel…
Tidak ada yang baca sampai selesai…
Lalu tidak ada yang berkunjung ke websitenya…
Akhirnya artikel mereka gagal mendapatkan peringkat di Google. Meskipun sudah belajar yang namanya SEO.
Tapi jangan khawatir, ada solusinya.
Di dalam panduan ini saya akan mengajarkan anda bagaimana cara menulis artikel yang tidak membosankan bagi pengunjung website.
Mari kita mulai.
0. Lupakan SEO
Kalau anda baca di situs-situs lain, katanya supaya website kita banyak yang baca, maka artikelnya harus dioptimasi untuk mesin pencari atau SEO.
Istilahnya “artikel SEO-friendly”.
Sayangnya, konsep ini sudah ketinggalan jaman.
Yang terjadi justru sebaliknya.
Mereka yang mengaplikasikan teknik SEO (jadul) justru gagal, dan mereka yang melupakan SEO ketika menulis artikel justru mendapatkan peringkat tinggi.
Gila kan?
Ini karena mereka yang fokus dengan SEO secara tidak sadar malah membuat artikel untuk mesin.
Artikel yang tidak menarik dibaca oleh manusia.
Oleh karena itu, dalam panduan ini saya mengajak anda untuk melupakan SEO-friendly dan fokus ke “human-friendly”.
Dulu, yang kita anggap sebagai artikel SEO adalah yang seperti ini:
Memiliki keyword density sekian persen
Panjang minimal 300/500 kata
Bold, underline, italic di setiap keyword
Keyword di judul, paragraf pertama, paragraf terakhir
Keyword di meta description
Menggunakan subheader (h2-h6) yang berisi keyword
Tapi sekarang…lupakan semua aturan tadi.
Ini alasannya:
Google menggunakan perilaku manusia special database untuk menentukan peringkat di hasil pencarian
Bingung?
Maksud saya begini…
…ketika kita (manusia) membaca artikel, kita tahu jelas bedanya antara yang bagus dan jelek.
Artikel yang bagus biasanya dibaca dalam waktu lama, sering direkomendasikan kepada orang lain, dan pembaca tidak perlu mencari artikel yang lain lagi.
Google bisa menerjemahkan perilaku ini menjadi data.
Data perilaku inilah yang digunakan untuk menentukan peringkat.
Makanya saya bilang Google menggunakan perilaku manusia.
Sudah dapat maksudnya?
Membuat artikel itu sepertinya gampang…
…tinggal ngetik.
Tapi jangan anggap remeh.
Membuat artikel yang menarik itu tidak mudah.
Apalagi untuk website!
Website beda dengan buku. Saat orang-orang browsing website, mereka biasanya tidak suka baca artikel yang terlalu panjang.
Inilah masalah terbesar dari pemilik website dan blog.
Sudah capek-capek bikin artikel…
Tidak ada yang baca sampai selesai…
Lalu tidak ada yang berkunjung ke websitenya…
Akhirnya artikel mereka gagal mendapatkan peringkat di Google. Meskipun sudah belajar yang namanya SEO.
Tapi jangan khawatir, ada solusinya.
Di dalam panduan ini saya akan mengajarkan anda bagaimana cara menulis artikel yang tidak membosankan bagi pengunjung website.
Mari kita mulai.
0. Lupakan SEO
Kalau anda baca di situs-situs lain, katanya supaya website kita banyak yang baca, maka artikelnya harus dioptimasi untuk mesin pencari atau SEO.
Istilahnya “artikel SEO-friendly”.
Sayangnya, konsep ini sudah ketinggalan jaman.
Yang terjadi justru sebaliknya.
Mereka yang mengaplikasikan teknik SEO (jadul) justru gagal, dan mereka yang melupakan SEO ketika menulis artikel justru mendapatkan peringkat tinggi.
Gila kan?
Ini karena mereka yang fokus dengan SEO secara tidak sadar malah membuat artikel untuk mesin.
Artikel yang tidak menarik dibaca oleh manusia.
Oleh karena itu, dalam panduan ini saya mengajak anda untuk melupakan SEO-friendly dan fokus ke “human-friendly”.
Dulu, yang kita anggap sebagai artikel SEO adalah yang seperti ini:
Memiliki keyword density sekian persen
Panjang minimal 300/500 kata
Bold, underline, italic di setiap keyword
Keyword di judul, paragraf pertama, paragraf terakhir
Keyword di meta description
Menggunakan subheader (h2-h6) yang berisi keyword
Tapi sekarang…lupakan semua aturan tadi.
Ini alasannya:
Google menggunakan perilaku manusia special database untuk menentukan peringkat di hasil pencarian
Bingung?
Maksud saya begini…
…ketika kita (manusia) membaca artikel, kita tahu jelas bedanya antara yang bagus dan jelek.
Artikel yang bagus biasanya dibaca dalam waktu lama, sering direkomendasikan kepada orang lain, dan pembaca tidak perlu mencari artikel yang lain lagi.
Google bisa menerjemahkan perilaku ini menjadi data.
Data perilaku inilah yang digunakan untuk menentukan peringkat.
Makanya saya bilang Google menggunakan perilaku manusia.
Sudah dapat maksudnya?